BPMJ GMIM Baitel Kolongan Wil. Mapanget Dua, mengucapkan SELAMAT HUT KE-24 WILAYAH MAPANGET DUA, 24 JANUARI 2019... TUHAN MEMBERKATI

Menjabarkan trilogi Pembagunan Jemaat

MTPJ 27 Januari – 2 Februari 2019


TEMA BULANAN : “Allah Pencipta, Penyelamat dan Pemelihara Manusia dan Alam Semesta”
TEMA MINGGUAN : “Kota yang Diberkati”
BACAAN ALKITAB: Yeremia 33:1-9

ALASAN PEMILIHAN TEMA
Setiap orang tentu mendambakan kehidupan yang baik, terpenuhi kebutuhan dasarnya, seperti sandang, pangan dan papan. Bersamaan dengan itu, menginginkan pula kehidupan yang har-monis dengan sesama dan dengan alam atau lingkungan hidupnya. Itu berarti  meliputi tempat  yang menjaminkan rasa aman, damai dan sejahtera.
Dalam penghayatan kekristenan, tentu dapat disepakati, jika keadaan diberkati  maka Allah Bapa di dalam Yesus Kristus yang senantiasa menjadi sumber  berkat  tersebut. Sebab, tak ada yang mustahil bagi-Nya. Apalagi terhadap umat yang telah dipilih menjadi milik kepunyaan-Nya. Ia yang berkuasa di bumi dan di sorga.
Alkitab yang sarat dengan fakta-fakta historis tentang kasih Allah dinyatakan  berulang-ulang bahwa, Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu. Pernyataan ini perlu digaris-bawahi, agar teguh diya-kini, bahwa kemahakuasaan Allah, cinta kasih kekal-Nya di lintasan waktu yang telah berlalu, tetapi juga kekal untuk selama-lamanya.
Kalau begitu, Allah yang Maha mengetahui keberadaan umat-Nya, tentu mengetahui juga, apa yang menjadi dambaan setiap kita, yang mau teguh menaruh harap pada-Nya. Ketika berbicara tentang kebaikan yang kita dambakan di manapun kehidupan ini kita jalani, maka terang firman Tuhan kiranya menuntun kita. Untuk itu tema minggu ini ialah: Kota yang Diberkati.
Roh Kudus-Nya, menganugerahkan hikmat yang memampu-kan kita untuk menelaah dan refleksikan secara  teologis teks ini, di tengah konteks kota, bangsa dan dunia  yang sering dihiasi jerit dan tangis meratapi diri, karena gagal memahami hidup ini.


PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Di bagian awal Yeremia pasal 33, tersirat dua hal penting, yaitu Pertama: tentang penyadaran kepada Yeremia, untuk mengingatkan-nya, bahwa Allah itu TUHAN, Pencipta sekaligus yang menegakkan bumi ini. Kedua: tentang penguatan baginya, yang rupanya telah terpuruk dalam ketidak-mengertian, karena realitas yang dialaminya. Tersurat jelas pernyataan yang mengandung penegasan, bahwa ini hal yang penting, sehingga harus disampaikan ulang untuk yang kedua kalinya. Kata yang mengindikasikan, sudah pernah disampai-kan, namun rupanya tak dihiraukan. Ya, sangat boleh jadi karena catatan pasal sebelumnya (pasal 32:2), menyebutkan bahwa, saat itu sedang terjadi pengepungan tentara Babel atas Yerusalem, semen-tara itu Yeremia ditahan di pelataran penjagaan di istana raja Yehuda. Maka hampir dapat dipastikan, sang nabi tengah galau, pesimis dan nyaris berputus asa. Bisa dikatakan demikian, sebab di beberapa pasal sebelumnya, misalnya: pasal 11:18-12:6; 15:10-21; memuat pengakuan-pengakuan, mengenai kemelut yang digumuli-nya. Bagaimana tidak, disatu sisi ia masih berusia muda, ketika dipanggil Tuhan untuk menyerukan pembaruan hidup saudara/kaum sebangsanya. Disisi lain, nafsu ekspansif kerajaan yang satu terhadap kerajaan lainnya di masa itu, tentu rentan menggoyahkan sendi kerohanian umat, bahkan dirinya secara pribadi. Kitab 2 Raja 24:8-17 & 2 Raja 25:1-12 menguak fakta bahwa sampai dua kali Babel mengepung Yerusalem dan nyaris mengangkut habis penduduknya. Itulah sebabnya, Yeremia sampai menyuarakan curahan hati yang begitu pedih kala ia berucap: “terkutuklah hari ketika aku dilahirkan” (20:14). Tetapi, benar anggapan Yeremia bahwa  ketimpangan sosial akibat kemerosotan moral mayoritas penduduk  di negerinya, dan ekspansi kerajaan adidaya (Babel) di masa itu, luput dari pengamatan TUHAN.  Tentu tidak,  sebab melalui pengalaman pahit tersebut, proses pemurnian dan penyadaran atas umat TUHAN sedang berlangsung. Lalu akan  tumbuh tekad baru yang kuat, untuk pasrah mematuhi Tuhan. Benar saja,  bahwa melalui Yeremia Tuhan mengingatkan untuk berseru kepada-Nya, yang membentuk atau mencipta semesta ini (ayat 1-3). Pernyataan yang sesungguhnya hendak menyadarkan Yeremia dan seluruh umat Tuhan  bahwa yang dipikirkan dan didambakan seringkali tidak seperti yang dirancangkan TUHAN.
Musnahnya rumah-rumah dan dirobohkannya gedung-gedung istana serta tembok-tembok yang seharusnya menjadi penangkal pengepungan, hancur karena murka dan kehangatan amarah Tuhan (ayat 4-5). Kemudian di ayat 6-9, Tuhan menyatakan janji-Nya yang akan menyembuhkan, memberi keamanan; dan memulihkan dengan mentahirkan umat-Nya dan menganugerahkan kesejah-teraan.
Seiring berlalunya waktu pemulihan itupun terwujud, bahkan berlaku pula atas pribadi Yeremia. Melalui kitabnya ini terkuak pengakuannya yang galau dan meragukan rancangan TUHAN, karena harapannya tak sesuai dengan kenyataan. Nampaknya, ia sempat gagal paham karena hanya melihat dari mata insaninya dan akal manusiawinya semata. Namun pada gilirannya Tuhan mencelikkan mata imannya, sekaligus mengubah hatinya untuk mengerti. Maka teguhlah Yeremia pada rancangan TUHAN yang diproklamasikannya sebagai rancangan damai sejahtera untuk memberikan hari depan yang penuh harapan (psl 29:11).
Makna dan Implikasi Firman
Meski kenyataan yang kita jumpai dan alami di hidup ini adalah: tindak kekerasan termasuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan aksi-aksi kriminalitas; gangguan kamtibmas yang dipicu miras, narkoba dan aksi ‘sok jagoan’ segelintir orang; dampak buruk sosial media, yang sering dipergunakan untuk mengeksploitasi perempuan dan anak; dan kerap dipakai untuk menipu dan menyebarkan ujaran-ujaran kebencian; serta ketimpangan sosial lainnya, patut diakui, realitas miris ini masih menghiasi kehidupn di sekitar kita. Tetapi, narasi sang nabi, memberi inspirasi mengenai restorasi ilahi. Inti berita melalui nabi ketika Allah berfirman, akan menegakkan bumi. Hal ini berarti bahwa, kalaupun bumi ini bergoncang, diratapi tangis nurani yang teriris, yang menjadi proses untuk menghayati lagi jati diri insan kristiani. Telah diingatkan  melalui nabi, bahwa janji pemulihan, yakni hidup diberkati di kota-kota/tempat-tempat dimanapun didiami. Sebuah keniscayaan, jika di dalamnya umat Tuhan yang mendiaminya teguh meyakini, rancangan damai sejahtera Tuhan. Tetapi, janji pemulihan itu hendaknya dimaknai dengan komitmen kehambaan, sebagaimana diekspresikan nabi. Jangan lelah menyuarakan dan mempraktekkan hidup yang menjauhi dosa, supaya murka dan amarah Tuhan tidak ditimpakan. Kota yang diberkati oleh Tuhan Allah di dalam Tuhan Yesus juga termasuk orang-orang percaya yang mendiami kota itu. Kota tidak saja dipahami sebagai sebuah teritorial tetapi tempat dimana Allah memulihkan kita
Sukacita dan kegirangan di momentum perayaan “kuncikan”, “tulude” dan pesta iman lainnya di minggu ini, patut diamini sebagai bagian dari perwujudan janji Tuhan. Selayaknya kita meresponya dengan memberi persembahan korban syukur, bahkan persembahan hidup yang kudus dan berkenan kepada-Nya. Maka oleh kasih setia-Nya, hidup kita senantiasa diberkati.


PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
  1. Apa pesan utama yang mau disampaikan bacaan saat ini berkaitan dengan kota yang diberkati?
  2. Kemukakan beberapa contoh konkrit (menurut pengamatan), kontribusi Gereja dalam upaya-upaya perubahan dan pemberdayaan warga Gereja, agar kota diberkati !
 NAS PEMBIMBING: Yeremia 29:11
 POKOK-POKOK DOA:
  • Dikuatkan Tuhan, komitmen kehambaan umat, untuk menyuarakan dan mempraktekkan kebenaran
  • Dikuatkan disegala profesi, usaha dan kerja yang ditekuni dengan semangat kehambaan pada TUHAN
  • Kehidupan dalam damai dan sejahtera TUHAN, di seantero NKRI dan dunia.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: 
HARI MINGGU BENTUK IV

 NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: NKB No 3.Terpujilah Allah
Ses Doa Pembukaan: KJ No.13 Allah Bapa Tuhan
Ses Pengakuan Dosa: NNBT No. 8 Banyak Orang Suka Diampuni
Ses Janji Anugerah Allah: NKB No. 10 Dari Kungkungan Malam Gelap
Ses Pembacaan Alkitab: Bagi Tuhan Tidak Ada Yang Mustahil
Persembahan: KJ No. 393 Tuhan Betapa Banyaknya
Penutup: KJ No. 407 Tuhan Kau Gembala Kami


 ATRIBUT:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.

Bacaan Alkitab:

Yeremia 33
1. Datanglah firman TUHAN untuk kedua kalinya kepada Yeremia, ketika ia masih terkurung di pelataran penjagaan itu, bunyinya:
2. "Beginilah firman TUHAN, yang telah menjadikan bumi dengan membentuknya dan menegakkannya--TUHAN ialah nama-Nya--:
3. Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.
4. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel, mengenai rumah-rumah di kota ini dan mengenai gedung-gedung istana raja Yehuda yang dirobohkan untuk dipakai terhadap tembok-tembok pengepungan dan pedang:
5. Orang akan masuk pertempuran melawan orang-orang Kasdim dan kota ini akan penuh dengan bangkai-bangkai manusia yang telah Kupukul mati karena murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku, sebab Aku telah menyembunyikan wajah-Ku dari kota ini oleh karena segala kejahatan mereka.
6. Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah.
7. Aku akan memulihkan keadaan Yehuda dan Israel dan akan membangun mereka seperti dahulu:
8. Aku akan mentahirkan mereka dari segala kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa terhadap Aku, dan Aku akan mengampuni segala kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa dan dengan memberontak terhadap Aku.
9. Dan kota ini akan menjadi pokok kegirangan: ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku di depan segala bangsa di bumi yang telah mendengar tentang segala kebajikan yang Kulakukan kepadanya; mereka akan terkejut dan gemetar karena segala kebajikan dan segala kesejahteraan yang Kulakukan kepadanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terkini

NAP - Ada Tiga Hal Yang Dapat Menghancurkan Kehidupan Kita

  Pnt.Netty Agnes Kululu-Pantow, SE Ketua Kompelka WKI Baitel Kolongan